Wednesday, December 11, 2013

Ketika kesabaran yang tersisa harus dihantam rasa suka-suka dan besar kepalamu, yang aku punya cuma satu hela panjang sang nafas dan harapan kamu punya otak yang berfungsi sedikit saja normal. Sedikit, tidak butuh hebat. Untuk sekedar sadar kamu sudah melewati batas keterlaluan. Dunia jengah. Aku ingin muntah.

Sunday, December 8, 2013

(bay) angan



Mengapa yang terucap cuma satu kata?
Mengapa yang aku beri cuma satu diam?
Ratusan kata yang sudah kamu persiapkan
Keberanian yang sudah kamu kumpulkan
Cuma ditanggapi satu kata dan satu diam
Aku terlalu lama terhenyak dalam diam, mengabaikan kamu
Kamu yang menjauh menampar aku untuk sadar
Aku sudah terlambat
Aku buat kamu, yang jujur menyampaikan setiap jengkal rasa, sakit
Aku buat kamu, yang sepenuh hati menyayangi aku, menangis
Aku buat kamu, yang sesungguhnya terlalu bodoh untuk kamu, kecewa
Bodoh karena ribuan kata yang aku punya cuma ada di ujung niat
Bodoh karena tak punya cukup keberanian untuk berjuang
Bodoh karena tak mampu sejujur kamu
kamu dan kecewamu tampak jelas dan aku cuma diam
kamu pantas tahu tapi aku cuma diam
kamu benar, aku dan diam sudah terlalu lekat bersahabat

Tentang kamu


Ini tentang kamu...
Tentang kamu yang masih aku cinta.
Tentang kamu yang kini setengah mati ingin sekali kubenci.
Tentang kamu yang masih punya kontrak di hati, entah sampai kapan tergantung yang sang hati mau.
Tentang kamu yang pertama dalam doaku, agar kamu melangkah jauh, berbeda ujung dunia dengan ujung duniaku.
Tentang kamu yang pintar mengabaikan rasa.
Tentang kamu yang aku pilih dan aku yakini.
Tentang kamu yang kini jadi alasanku meragu.
Tentang kamu yang pernah jadi alasanku bisa tenang.
Tentang kamu yang pada akhirnya jadi alasan tak terbendung nya si penghuni ujung mata.
Tentang kamu yang pernah jadi tempat ternyaman menumpahkan tawa bahkan amarah.
Tentang kamu yang luar biasa dekat tapi tanganku tak akan pernah bisa menjangkau.
Tentang kamu yang mampu membuatku terbang begitu jauh lalu nyata nya tanpa ragu bisa membiarkan aku jatuh.
Tentang kamu yang adalah impianku, dahulu.
Tentang kamu yang kini hanyalah sebatas mimpi indahku.
Ini tentang kamu yang adalah masa lalu.