Monday, May 6, 2013

ketika lidah ini cuma bisa membeku
itu bukan karna aku tak mampu
tapi aku yang tak mau
sulit mengekang ketika marahku yang bicara
aku akan berakhir sama
sama seperti kamu, penanam luka
itu yang aku tak mau

ketika lidah ini cuma bisa membeku
itu karna aku punya standar tertentu
aku berhenti mendengarkan kamu
yang lagi-lagi hanya bisa menunjuk
memilih menyalahkan
karena merasa kamu tak mungkin salah

lupa kalau kamu masih bernafas di dunia
punya probabilitas salah yang kurang lebih sama
lupa kalau kamu masih manusia
bukan dewa yang sempurna

aku mengaku sangka ku tentang kamu salah
salah ketika aku menilaimu terlalu tinggi
lupa kalau kamu masih termasuk deretan manusia yang jauh dari sempurna

aku salah dan aku belajar dari salah
aku menyaring suara sumbang yang cuma bisa buat aku bimbang
suara yang terkesan bijak, hanya kesan tanpa bukti nyata
suara yang tak punya penyaring, yang cuma bisa menyakiti hati yang lain
aku belajar untuk lebih rajin mendengarkan

Lebih baik membersihkan telinga dari segala kotoran supaya bisa mendengar lebih jelas ketimbang mengajarkan lidah bagaimana cara nya bersilat manis menebar luka, merasa paling benar dan memutarbalikkan yang nyata.


No comments:

Post a Comment